Senin, 13 Juni 2011

Sejarah Suku Maya & Rahasia Kebudayaan Bangsa Maya

Rahasia Kebudayaan Bangsa Maya Banyak orang pernah mendengar legenda budaya bangsa Maya. Selama ini, kesan sebagian besar orang terhadap bangsa Maya tidak terlepas dari suasana hutan belantara di benua Amerika. Menyinggung tentang bangsa Maya, yang terlintas dalam benak sejumlah orang adalah sekelompok orang Indian yang sekujur tubuhnya mengenakan pakaian bulu warna cemerlang, berputar mengelilingi lingkaran di bawah sinar rembulan melaksanakan upacara misterius, di tengah-tengah berdiri dukun sakti yang berilmu tinggi. Mari kita simak ulasan yang diambil dari Buku “Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah” dan di tulis ulang di fadlie.web.id. Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.

Proses Penemuan : Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.

Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.

Bebatuan Raksasa di Hutan : Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.

Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.

Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.

Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.

Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.

Hilangnya Suku Maya secara misteri

Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk sejak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, setelah tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada abad ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.

Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun batu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, tulisan bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi setelah pertengahan abad ke-5, tulisan bangsa Maya baru secara menyeluruh tersebar ke semua kawasan Maya. Misalnya batu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan batu prasasti terakhir di seluruh kawasan Maya diselesaikan pada 909 M.

Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun 909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.” Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!

Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan, bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini,
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya adalah mengapa sejarah manusia lagi-lagi mencatat lenyapnya umat manusia yang disebut sebagai “kebijaksanaan leluhur”?

Sejarah Suku Maya & Rahasia Kebudayaan Bangsa Maya


Kotak Teks:  Rahasia Kebudayaan Bangsa Maya Banyak orang pernah mendengar legenda budaya bangsa Maya. Selama ini, kesan sebagian besar orang terhadap bangsa Maya tidak terlepas dari suasana hutan belantara di benua Amerika. Menyinggung tentang bangsa Maya, yang terlintas dalam benak sejumlah orang adalah sekelompok orang Indian yang sekujur tubuhnya mengenakan pakaian bulu warna cemerlang, berputar mengelilingi lingkaran di bawah sinar rembulan melaksanakan upacara misterius, di tengah-tengah berdiri dukun sakti yang berilmu tinggi. Mari kita simak ulasan yang diambil dari Buku “Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah” dan di tulis ulang di fadlie.web.id. Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.

Proses Penemuan : Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.

Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.

Bebatuan Raksasa di Hutan : Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.

Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.

Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.

Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.

Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.

Hilangnya Suku Maya secara misteri

Kotak Teks:  Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk sejak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, setelah tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada abad ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.

Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun batu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, tulisan bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi setelah pertengahan abad ke-5, tulisan bangsa Maya baru secara menyeluruh tersebar ke semua kawasan Maya. Misalnya batu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan batu prasasti terakhir di seluruh kawasan Maya diselesaikan pada 909 M.

Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun 909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.” Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!

Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan, bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini,
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya adalah mengapa sejarah manusia lagi-lagi mencatat lenyapnya umat manusia yang disebut sebagai “kebijaksanaan leluhur”?

Minggu, 12 Juni 2011

LAPORAN PKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas.Taman ini terletak di tiga lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Sedangkan Taman Safari Indonesia II terletak di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu ada juga Taman Safari III di desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali.Taman Safari Indonesia I dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman ini terletak pada ketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius.

Nama Klara diambil dari kependekan dari Kelapa Rapat. Dimana lokasi pantai ini sangat banyak pohon kelapa yang jaraknya berdekatan sehingga membentuk kanopi atau peneduh bibir pantai. Lokasinya pantai Klara sangat aman tepat di teluk Lampung menghadap Barat Daya. Meskipun jalan menuju kesana tidak terlalu lebar seperti pada umumnya jalan kelas kabupaten, tetapi kondisinya masih mulus dan tidak tampak lubang-lubang yang mengganggu kenyamanan pengendara. Bus wisata ukuran sedang masih sangat nyaman melalui jalan ini. Tetapi apabila berpapasan dengan kendaraan seukuran yang sama harus sedikit mengurangi kecepatan untuk menepi ke bahu jalan.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (disingkat LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dalam hubungannya dengan konservasi lingkungan hidup, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berwenang untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah RI tentang penetapan daftar klasifikasi, kuota penangkapan dan perdagangan termasuk ekspor, re-ekspor, impor, introduksi dari laut, semua spesimen tumbuhan dan satwa liar; memonitor izin perdagangan dan realisasi perdagangan, serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang pembatasan pemberian izin perdagangan tumbuhan dan satwa liar berdasarkan evaluasi secara biologis; dan bertindak sebagai pihak yang independen memberikan rekomendasi terhadap konvensi internasional di bidang konservasi tumbuhan dan satwa liar.

Dengan banyaknya jenis spesies hewan yang dikoleksi di taman safari yang begitu beragam, maka dalam pelaksanaan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) Mahasiswa Biologi Universitas Jambi (UNJA) berkesempatan untuk mengamatinya yang ada sekaligus melakukan riset/penelitian terhadap berbagai fauna yang terdapat pada area Taman Safari dan Pantai Klara Klapa Rapat.Dan awetan serta insectarium yang ada di LIPI sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Taksonomi hewan serta untuk mempelajari langsung ke lapangan untuk mengetahui berbagai keanekaragaman fauna dan memahami tentang tata cara klasifikasi setiap jenis hewan.

1.2 Tujuan

Dalam pelaksanaan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) di Taman Safari,LIPI dan Pantai Klara Klapa Rapat bertujuan untuk:

1. Mengenal dan mengetahui berbagai fauna yang ada di Taman Safari.

2. Dapat mengenali jenis-jenis fauna dari spesies langka yang belum ditemui sebelumnya.

3. Dapat memahami jenis pengelompokan berbagai jenis fauna.

4. Dapat mempelajari klasifikasi setiap jenis fauna yang ada di Taman Safari.

5. Dapat memahami tentang cara pembuatan insektarium dan awetan dengan baik dan benar.

1.3 Manfaat

1. Dengan diadakannya PKL ini dapat menambah wawasan mahasiswa.Dari yang tidak tahu menjadi tahu.

2. Menjadi tempat belajar yang baru.

3. Mengetahui berbagai keanekaragaman fauna.

4. Memahami tentang tata cara klasifikasi setiap jenis hewan


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Profil Lokasi Pengamatan

2.1.1 Pantai Klara Klapa Rapat

Mungkin pantai Klara masih asing bagi para pecinta wisata bahari di tanah air sekalipun. Untuk mencapai sini hanya ditempuh satu jam lebih dari Bandar Udara Branti Lampung . Sayang sekali pantai ini belum terlalu lama dipromosikan oleh Pemda Kabupaten Pesawaran yang baru dibentuk tiga tahun lalu sehingga wisatawan hanya mengenal wisata Atraksi Gajah di Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas. Nama Klara diambil dari kependekan dari Kelapa Rapat. Dimana lokasi pantai ini sangat banyak pohon kelapa yang jaraknya berdekatan sehingga membentuk kanopi atau peneduh bibir pantai. Lokasinya pantai Klara sangat aman tepat di teluk Lampung menghadap Barat Daya. Meskipun jalan menuju kesana tidak terlalu lebar seperti pada umumnya jalan kelas kabupaten, tetapi kondisinya masih mulus dan tidak tampak lubang-lubang yang mengganggu kenyamanan pengendara. Bus wisata ukuran sedang masih sangat nyaman melalui jalan ini. Tetapi apabila berpapasan dengan kendaraan seukuran yang sama harus sedikit mengurangi kecepatan untuk menepi ke bahu jalan. Suasana pantai berpasir putih yang landai ini sangat cocok untuk berwisata dari semua usia. Ombak di pantai ini dapat dikatakan sama sekali tidak ada karena berapa di teluk Lampung dan sangat jauh dari Samudra Indonesia. Ombak kecil yang mungkin lebih cocok dinamakan riak itu akan sangat memberikan rasa aman apabila membawa balita dan bermain di pantai.

Fasilitas pantai klara antara lain lapangan terbuka yang diteduhi pohon tarusan kelapa , gazebo untuk berteduh, kedai makanan dan minuman, MCK dan lahan parkir yang dapat menapung ratusan kendaraan beserta tenaga pengamanannya. Untuk wisatawan yang ingin bermalam di sekitar pantai Klara tidak perlu cemas, meskipun di pantai Klara tidak terdapat penginapan, cottages maupun hotel, tepat di seberang pantai Klara terdapat pulau Pahawang yang sedang dikembangkan menjadi tujuan wisata bahari. Hanya dengan menyewa boat dengan jarak tempuh kurang dari 30 menit, kita sudah mencapai pulau Pahawang yang memiliki fasilitas bungalau dan rumah menduduk yang disewakan. Daya tarik wisatanya pun lebih beragam mulai dari kampung nelayan, hutan bakau, pantai berpasir putih sampai, kegiatan memancing, spot untuk snorkling dan diving.

2.1.2 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang mempelajari flora Indonesia dan Rompiusdengan karyanya yang terkenal berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S\'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.

Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok:

  1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.

Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan: membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan tahun 1966 pemerintah mengubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS). Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut:

  1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
  2. Mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
  3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetpkan Keppres no1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001

2.1.3 Taman Safari

Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini terletak di tiga lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Sedangkan Taman Safari Indonesia II terletak di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu ada juga Taman Safari III di desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali. Taman Safari Indonesia I dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman ini terletak pada ketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius.

Harimau di Taman Safari

Taman ini telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Lebih jauh, taman ini juga telah diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990. Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa lokal, seperti Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa dan lain sebagainya.Status penguasaan tanah di bawah wewenang Yayasan Taman Safari yang juga merupakan pemilik dan pengelola obyek wisata.

Pertunjukan Gajah di Taman Safari dengan latar belakang kincir raksasa

Fasilitas yang terdapat di Taman Safari Indonesia yaitu bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, kuda tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, children's play ground, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka Balai Ruyung Safari.

2.1.4 SEA WORLD

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lebih 17.504 pulau terhampar sepanjang garis katulistiwa. Rentang garis pantai terbujur sepanjang 81.290 km dan luas lautan 5.800.000 km menjadikan Indonesia sebagai negara maritim dan laut adalah urat nadi kehidupan masyarakat Indonesia.

Kehadiran dunia bawah laut yang disajikan Seaworld Indonesia diawali dengan peletakan batu pertama, tanggal 2 Oktober 1992. Tidak sampai dua tahun, pada tanggal 3 Juni 1994 SeaWorld sudah mulai beroperasi. SeaWorld Indonesia menempati area seluas 3 hektar dan berdiri di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol dengan status BOT [Build, Operate, Transfer] dalam kurun waktu 20 tahun. Sejak pembangunannya hingga saat ini, SeaWorld Indonesia tercatat sebagai perusahaan miliki asing [PMA].

SeaWorld Indonesia menempati area seluas 3 hektar. Bangunan induk yang digunakan untuk sarana pameran seluas 4500 meter, sedangkan 3000 meter persegi untuk sarana umum, seperti taman dan fasilitas parkir.

Gambar 3. Seaworld indonesia

Dalam usaha memperkenalkan kehidupan biota yang hidup di alam maka SeaWorld Indonesia memiliki berbagai koleksi mulai dari biota perairan tawar, terdiri dari 22.000 ekor ikan (126 Jenis), 28 reptil (5 jenis) sampai biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (26 jenis), 79 avertebrata (13 jenis), 30 reptil (5 jenis) dan 1 mamalia.

Wahana SeaWorld Indonesia hadir dalam satu kawasan yang lengkap untuk memberikan hiburan, pendidikan dan nilai sejarah yang akan selalu diingat. SeaWorld Indonesia dalam operasionalnya mengemban 3 misi besar yaitu: Pendidikan, Konservasi dan Hiburan. Melalui misi ini SeaWorld Indonesia menempatkan dirinya sebagai tempat hiburan berkualitas.

2.1 Materi Kelompok

Ikan ( pisces)

a. Morfologi Ikan

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit. Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Morfologi adalah bentuk tubuh (termasuk warna) yang kelihatan dari luar. Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat kekerabatanya mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang, kepiting dan lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenis ikan serta pada berbagai jenis hewan lainya. Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin, hidup diair, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan “paru-paru”.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu Dan Tempat

a) Tempat: Sea World, Jakarta

Hari/ tanggal: rabu,27 april 2011

b) Tempat: Lipi Cibinong, Bogor

Hari/ tanggal: kamis,28 april 2011

c) tempat: Taman Safari, bogor

Hari/ tanggal: jumat, 29 april 2011

d) Tempat: pantai kelapa rapat,Lampung

Hari/ tanggal: minggu, 01 mei 2011

3.2 Alat Dan Bahan

a. Alat

- Pinset - Gunting

- Botol selai - kertas label

- Botol Film - Lakban

- Alkohol 70%

3.3 Prosedur Kerja

1. Mengamati sampel yang ditentukan.

2. Mencatat nama spesies yang telah ditemukan.

3. Mencuci atau membersihkan sampel yang telah ditemukan dan memasukkannya ke dalam botol yang telah disediakan.

4. Sampel yang telah dimasukkan kedalam botol di rendam dg alkohol 70 %, setelah itu tutup rapat botol sampel dan diberi klasifikasinya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil Pengamatan Pisces

Lokasi : LIPI

Table Hasil Pengamatan

No.

Famili

Nama Spesies

Nama Lokal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

18.

19.

20.

Anguilliidae

Latimeriidae

Osteoglossidae

Clariidae

Synanceiidae

Cyprinidae

Channidae

Synbranchidae

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Anguilla rostrata

Latimeria menadoensis

Scleropages formosus

Clarias sp

Synanseia verrucosa

Barbodes schwanenfeldi

Channa striata

Monopterus albus

Macrognathus aculeatus

Labrus sp

Lobotes surinamensis

Callyodon sp

Mugil cephalus

Holacanthus xenostriatus

Scolopsis vosmaeri

Nemipterus isacanthus

Tetraodon sp

Parupeneus malabaricus

Ambassis dussumieri

Ikan sidat

Ikan raja laut

Ikan arwana

Ikan lele

Ikan Batu

Ikan barbodes

Ikan gabus

Belut

-

-

-

-

Ikan belanak

-

-

-

-

-

-

Data Hasil Pengamatan
1. Lokasi : Sea World

Tabel Hasil Pengamatan

No

Famili

Nama Spesies

Nama Lokal

1
2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

16

17

18

19

Pimelodidae

Pimelodidae

Lepisosteidae

Characidae

Osteoglossidae

Osteoglossidae

Dugongidae

Characidae

Chaetodontidae

Pomachantidae

Achanthuridae

Syngnathidae

Octopodidae

Lutjanidae

Anabantidae

Dasyatidae

Pomacentridae

Scaridae

Pseudoplatystoma tigrinum

Phractocephalus hemioliopterus

Atractosteus spatula

Piaractus brachypomus

Arapaima gigas

Scleropages formosus

Dugong Dugon

Pygocentrus nattereri

Chelmon rostratus

Pomacanthus annularis

Acanthurus bariene

Hippocampus kuda

Enteroctopus dofleini

Lutjanus bengalensis

Anabas testudineus

Dasyatis centroura

Botia sp

Scarus flavipectoralis

Lele Macan

Lele Ekor Merah

Roa-Roa

Bawal

Pirarucu

Arwana Merah

Duyung

Piranha

Kepe-kepe

Ikan Bidadari

Botana

Kuda laut

Gurita

Kakap merah

Betok

Ikan pari

Ikan badut

Ikan kakaktua

Data Hasil Pengamatan

Lokasi : Taman Safari

Tabel Hasil Pengamatan

No

Famili

Nama Spesies

Nama Lokal

1

Equidae

Equus caballus

kuda

2

Bovidae

Bos javanicus

banteng

3

Hippopotamidae

Hippopotamus amphibius

Kuda nil

4

Hominidae

Pongo pygmaeus

Orang hutan

5

Rhinocerotidae

Rhinoceros sondaicus

Badak

6

Bovidae

Bison antiquus

Bison

7

Cervidae

Muntiacus muntjak

kijang

8

Camelidae

Camelus bactrianus

unta

9

Giraffidae

Giraffa camelopardalis

jerapa

10

Equidae

Equus

zebra

11

Casuariidae

Casuarius casuarius

Burung kasuari

Data Hasil Pengamatan

Lokasi : Pantai Klapa Rapat

Tabel Hasil Pengamatan

No

Nama Lokal

1.

2.

3.

4

5.

6.

7.

Bintang Laut

Ular bintang laut

Siput

Bulu babi

Kerang

Teripang

Kepiting

4.1.1 Lokasi

a. Pengamatan Pisces di LIPI

b. Pengamatan Pisces di Sea Word

c. Pengamatan hewan-hewan laut di Pantai Kelapa Rapat

d. Pengamatan hewan introjuction di Taman Safari

4.2 Pembahasan

Klasifikasi di sea word

1. Ikan duyung

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mammalia

Ordo : Sirenia

Family : Dugongidae

Genus : Dugong

Species : Dugong dugon

Diskripsi.

Ikan duyung mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg. Kulit Duyung (Dugong dugon) tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruanIkan duyung (Dugong dugon).Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam. Duyung lebih banyak aktif di malam hari (nokturnal) terutama untuk mencari makanan berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman lainnya.

2. Ikan pari

Kerajaan : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Famili : Myliobatidae
Upafamil : Mobulinae
Genus : Manta
Spesies : M. birostri

Deskripsi

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton. Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selataan. Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau(mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau).


3.Ikan hiu

Kingdom: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Chondrichthyes
Upakelas:
Elasmobranchii
Ordo:
Orectolobiformes
Famili: Stegostomatidae
Genus: Stegostoma
Spesies: S. fasciatum

4.Buaya

Kingdom: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Sauropsida
Ordo:
Crocodilia
Famili:
Crocodylidae
Genus:
Crocodylus
Spesies: C. novaeguineae


5. Kerondong

Sirip tonggong belut moray nyambung ti tungtung hulu nepi ka buntut jeung sirip bujur, nepi ka sabéngbatan mah mirip oray. Panonna leutik, tapi boga daya ambeu anu hadé pikeun ngadodoho mangsana.

Para belut memiliki gigi tajam pisau cukur. Jika belut moray gigitan Anda, Anda harus tinggal di sana karena pada saat belut moray menggigit anda tidak membiarkan mereka pergi. Belut Electric memiliki 500 volt. Hal ini dapat tumbuh hingga sepuluh kaki panjang. Bergerak dengan merayap di dalam air. Mereka berenang di air dangkal dan dalam dan keluar dari lubang. Belut hidup di bawah batu dan di celah-celah. Para belut makan ikan, kepiting, dan gurita. Gurita adalah salah satu makanan favorit mereka. Beberapa nama belut adalah Dragon Eels, Moray Eel dan Electric Belut. Belut berasal dari keluarga ikan. Mereka datang dalam berbagai warna. Belut berwarna hitam, putih atau coklat dengan bintik-bintik putih.

6. Piranha

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Characiformes

Famili : Serrasalmidae

Piranha adalah ikan air tawar omnivora yang hidup di sungai-sungai di Amerika Selatan. Di sungai-sungai Venezuela, mereka disebut caribes. Mereka terkenal dengan gigi tajam dan pemakan daging. Reputasi ikan piranha sebagai predator yang mengerikan mungkin tak sekejam yang digambarkan. Keganasannya saat menyerang secara bergerombol mungkin lebih banyak sebagai cara bertahannya terhadap serangan predator daripada bentuk koalisi melumpuhkan mangsanya.

Berasal dari Sungai Amazon, ikan piranha selama ini dikenal sebagai karnivora yang kejam. Daging mangsanya akan dicabik-cabik dengan giginya yang tajam dan hanya disisakan tulang belulangnya saja. Pada fosil terlihat pada rahang atas Megapiranha terdapat tiga gigi berukuran besar. Gigi tersebut.

7. Hiu laut dalam

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Chondrichthyes

Family : Squalidae

Genus : Squalus

Species : S. megalops

Lingkungan

kedalaman laut berkisar 30-750 m 27121, biasanya 80 - 300 m

Distribusi

Samudera Hindia Timur: tampaknya menjadi endemik Australia. Dogfishes saat ini disebut dalam sastra berjalan sebagai Squalus megalops tampaknya milik kompleks spesies yang serupa. Spesimen dari berbagai daerah masih perlu dibandingkan dengan hati-hati (Ref.6871).

Deskripsi singkat

Punggung duri (total): 2; Anal duri : Sebuah Dogfish kecil dengan sudut, moncong pendek dan mulut kecil hampir selebar moncong panjang; tubuh tanpa bintik; 1 sirip punggung punggung atas sirip dada Perunggu abu-abu di atas, putih di bawah ini; sirip punggung dengan tips hitam dan ujungnya putih.

8. Bintang Laut

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Asteroidea

Genus : Asteroidea

Spesies : Asteroidea sp

bagian tubuh

Madreporit, saluran batu, saluran cincin, saluran radial, meluas ke seluruh tubuh, saluran lateral, ampula, kaki tabung

Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

peranan bintang laut bagi kehidupan

Sebagai detrivor yaitu pemakan materi organik ,herbivora, karnivora, kotoran dan bangkai laut. Sehingga laut menjadi bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.

9. Lobster

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Nephropidae

Lobster bercapit jangan dibingungkan dengan lobster spiny, yang tidak memiliki capit (chelae) dan tidak berhubungan dekat. Hubungan terdekat dari lobster bercapit adalah lobster reef Enoplometopus dan tiga keluarga dari crayfish air tawar.

Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian Amerika Serikat Maine sebagai produsen terbesar. Mereka ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster masuk, namun tidak mungkin bagi lobster besar untuk keluar. Alat ini membuat lobster kecil dapat keluar sehingga bisa mecegah penangkapan lobster yang berlebihan.

10. Ikan Lepu Ayam

Klasifikasi :

Kelas : Actinopterygii

Bangsa : Scorpaeniformes

Family : Scorpaenidae

Spesies :Pterois volitan

Ikan lepu ayam memakan ikan kecil, krustasea. Ikan ini memiliki panjang maksimal 38 cm. Daerah penyebaran distribusi di sekitar perairan Indo Pasifik.Warna tubuhnya merah bergaris-garis, memiliki 13 sirip dorsal beracun dan 14 pemanjangan jari-jari punggung dan sirip anal yang memiliki 3 duri. Ketika berburu, ikan ini akan menyudutkan buruannya dengan sirip besarnya dan menyengat dengan duri beracun pada sirip punggungnya. Habitat hewan ini berada di terumbu karang perairan tropis, bersembunyi di gua dan celah karang pada siang hari dan berenang sepanjang terumbu sepanjang malam hari.

Habitat Lepu berada di bebatuan karang wilayah Indo-Pasifik. Beberapa spesies juga ditemukan di pantai timur Atlantik dari Long Island sampai Florida.

11. Armored Gurnardsi

Lingkungan

Dasar (demersal); laut; kisaran kedalaman ? - 80 m

Penyebaran

Western Pacific: Japan to the Arafura Sea and northwestern Australia.

deskripsi pendek

Duri punggung (Keseluruhan (total)): 7; duri punggung lunak (Keseluruhan (total)): 17; Duri dubur 0; Sirip dubur lunak: 18, 46.0 cm TL jantan

12. Snake Mackerel

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Actinopterygii Cachama

Order : Perciformes

Family : Gempylidae

Genus : Gempylus

Species : G. Serpens

Gempylus Serpens, adalah spesies ikan di Gempylus genus monotypic, milik keluarga Gempylidae (yang juga disebut secara umum sebagai "tongkol ular"). Sesuai dengan namanya, tenggiri ular memiliki ramping, sangat panjang, dikompresi lateral tubuh. Ini memiliki panjang menunjuk kepala , mengukur 17-18% dari panjang standar , dan besar mulut dengan rahang bawah menonjol di luar bagian atas . Kedua rahang yang padat dengan gigi tajam, gigi pertama pada rahang atas yang diperbesar menjadi taring. sirip dada berisi 12-15 jari , sedangkan sirip perut yang kecil dan terletak di bawah dada, mengandung 1 tulang belakang kecil dan sinar 3-4. Ada dua sirip punggung; yang pertama adalah panjang dan berduri, dan diikuti segera oleh yang kedua, yang berisi 1 tulang kecil dan 11-14 jari lemah. sirip dubur berasal sebaliknya sirip punggung kedua dan terdiri dari 2 duri bebas diikuti dengan 1 jari keras dan 10-12 jari. Para punggung dan sirip dubur diikuti oleh 6-7 sirip tambahan. Ada dua jalur lateral , dengan atas berlari ke bagian belakang sirip punggung pertama dan rendah berlari ke batang ekor .

Klasifikasi pengamatan di LIPI

1.Ikan arwana

Kerajaan : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Osteoglossiformes
Famili :
Osteoglossidae
Genus :
Scleropages
Spesies : S. formosus

Deskripsi

Arwana Asia (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa.


2.Ikan Lele

Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Siluriformes
Famili :
Clariidae
Genus : Clarias batrhacus

3.Ikan gabus

Kingdom : Animalial
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili :
Channidae
Genus :
Channa
Spesies : C. striata


4.Ikan raja laut

Kingdom :Animalia
Phylum :Chordata Bateson
Class :Osteichthyes
Ordo :Actinistia
Family :Latimeriidae

Genus :Latimeria
Species :Latimeria menadoensis

Klasifikasi pengamatan taman safari


1.Jerapah

Kingdom: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Ordo:
Artiodactyla
Famili:
Giraffidae
Genus: Giraffa
Spesies: G. camelopardalis

2.Kuda nil

Kingdom: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Superordo:
Cetartiodactyla
Ordo:
Artiodactyla
Famili:
Hippopotamidae
Genus:
Hippopotamus
Spesies: H. amphibiu


3.Singa

Kingdom: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Ordo:
Carnivora
Famili:
Felidae
Genus:
Panthera
Spesies: P. leo

Klasifikasi pengamatan di pantai


1.Teripang

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Holothuroidea
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria indica

2.Bintang laut

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Genus : Asteroidea
Spesies : Asteroidea sp



3.Bintang ular laut

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Genus : Ophiuroidea
Spesies : Ophiuroidea brevispinum

4.Bulu babi

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Genus : Echinos
Spesies : Echinos sp


4.kuda laut

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Syngnathiformes
Famili: Syngnathidae
Genus: Hippocampus

Species: Hipocampus blaker

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Taksonomi adalah tata cara pemberian nama dan pengelompokkan hewan sesuai dengan tingkatan taksa berdasarkan ICBN

2. Coelenterata, umumnya hidup di laut, beberapa jenis hidup dalam air tawar . Hewan ini mempunyai dua lapisan sel tunas, lapisan luar sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastridermis. Hewan ini mempunyai satu lubang yang berfungsi baik sebagai mulut maupun sebagai anus. Pada coelenterate kadang-kadang dua bentuk yakni bentuk polip dan medusa. Coelenterata terdiri dari tiga kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Spesies yang kami temukan hanya dari kelas Anthozoa yakni Pocillopora sp, Fungia sp, dan L obophytium sp.

3. Echinodermata, umumnya hidup di laut, kebanyakan bersifat simetri radial. Dengan mulut di tengah-tengahnya, hewan ini bercoelom dengan system digesti lengkap, walaupun anus mungkin tidak berfungsi. Bergerak dengan lambat yang diatur oleh system tekanan hydrostatis, yang disebut system vascular air. Echinodermata terdiri dari lima kelas yakni kelas Crinoidea, kelas Asterioidea dengan spesies yang ditemukan adalah Protoreaster nododus, Asteropecten plyadoanthus, Culkita scidehana, Pentastes tyloderma dan Ophiomastix variabilis. Kelas Ophiuroidea dengan spesies yang ditemukan adalah Ophiorachina affinis, Ophiachis sp, dan Ophiotrichid brittlestas. Kelas Echinoidea dengan spesies Echinodiscus tenulssimus. Dan kelas yang terakhir yakni kelas Holothuroidea dengan spesies yang ditemukan adalah Thelenota ananax,dan Bonadschia marmorata.

4. Molusca, hewan ini banyak ditemukan di laut, air tawar dan darat, merupakan hewan yang bertubuh lunak, non-metameris, pada dasarnya bersifat bilateral simetris dan terbungkus dalam rumah kapur yang berasal dari sekretnya sendiri. Mempunyai system digesti, respirasi, ekskresi danreproduksi yang kompleks. Molusca terdiri dari lima kelas yakni kelas Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda. Spesies yang kami temukan hanya dari kelas Gastropoda yakni Tectus niloticus.

5.2 Saran

Dengan adanya makalah ini semoga kita semua dapat mengetahui materi yang disampaikan. Dan bermanfaat bagi kita semua sehingga dapat menambah pengetahuan daan wawasan kita serta.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Perkamusan Ilmiah.2005.Kamus Pintar Biologi.Surabaya:Citra Wacana


LAMPIRAN

Hewan di taman safari

F:\Photos\IMG0370A.jpg F:\Photos\IMG0381A.jpg

Hewan di pantai

F:\Photos\IMG0492A.jpg F:\Photos\IMG0493A.jpg

Hewan di sea word

F:\Photos\IMG0184A.jpg F:\Photos\IMG0196A.jpg

Gambar 1 gambar 2 gambar 3 gambar 4

F:\Photos\IMG0197A.jpg F:\Photos\IMG0191A.jpg F:\Photos\IMG0208A.jpg F:\Photos\IMG0207A.jpg

Gambar 5 gambar 6 gambar 7 gambar 8

F:\Photos\IMG0181A.jpg F:\Photos\IMG0182A.jpg

Gambar 9 gambar 10